tugas mandiri 4

 Nama : Chayara Nayla Faiza

Kode: E-47


Judul:

Merajut Bhinneka Di Komplek Pesona Palem Indah

 

Lokasi:

Jl.H. Yusuf Komplek Pesona Palem Indah

 

Isi Refleksi (Ringkasan):

(Pendahuluan)

Komplek Pesona Palem Indah merupakan lingkungan tempat tinggal saya dan alasan mengapa memilih komplek ini menjadi lokasi untuk di observasi karena didalam komplek ini hidup 22 keluarga dari beargam agama, beragam suku (Betawi, Sunda, Jawa, Minang, Batak, Palembang dan papua) dan berbagai usia (bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia). Ditengah banyaknya pemberitaan isu tentang perbedaan agama dan suku di Indonesia, saya ingin mengetahui dan melihat bagaimana  warga di komplek menjalani “Bhineka Tunggal Ika” dalam kesehariannya.

 

(Temuan Observasi)

Setiap dua minggu sekali, tepatnya pada hari Minggu pagi para bapak-bapak dan remaja laki-laki di komplek perumahanku selalu melakukan kerja bakti bersama. Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan rutin yang selalu kami lakukan untuk membersihkan lingkungan komplek, selain untuk membersihkan komplek kerja bakti dilakukan untuk menjalin silaturahmi antar sesama warga dan mempererat tali persaudaraan yang sudah ada.

Kerja bakti dilakukan pada hari minggu pagi pukul 07.30, namun karena antusias para warga mereka sudah siap untuk memulai kerja bakti pada pukul 07.00. semua warga berkumpul di depan rumahku karena ayah merupakan salah satu orang yang di hormati di komplek, setiap rumah membawa peralatan yang dibutuhkan seperti cangkul, golok, plastik sampah, sapu lidi, dan pengki. Lalu para ibu-ibu mulai memasak untuk makan Bersama setelah kerja bakti selesai, para remaja perempuan yang tidak ikut kerja  bakti membantu para ibu-ibu membeli cemilan, minuman, dan bahan makanan yang kurang untuk dimasak. Tidak kalah antusias dari orang-orang dewasa, para anak-anak ikut membantu dengumpulkan sampah yang ada di jalanan dengan sepeda mereka walau lebih banyak bermain dari pada membantu tetapi itu cara warga komplek memperkenalkan kerja bakti dan kebersamaan pada anak-anak nya.

Suasana kerja bakti selalu menjadi favorit ku karena kita semua dikumpulkan pada hari minggu pagi untuk berbincang tentang pendidikan, pekerjaan maupun percintaan dan makan bersama seperti keluarga besar. Ini bukan hanya sekedar membersihkan lingkungan tetapi juga mempererat tali persaudaraan kami.

Kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan dua minggu sekali ini membuat lingkungan komplek menajdi bersih, asri, dan tentram, semua berharap kegiatan gotong royong initetap dilakukan dan menjadi contoh untuk generasi muda.

Contoh Positif:

·        1.  Saat malam sebelum perayaan lebaran idul adha dan idul fitri, semua warga komplek baik yang beragama islam dan kristen memasak makanan untuk makan bersama dan doa bersama untuk kelancaran perayaan acara lebaran keesokan harinya. Pada perayaan natal warga komplek mengucapkan “selamat hari natal“, dan pada hari raya imlek umat konghucu yang tinggal di komplek memberikan anak-anak dan remaja angpao.

·         2. Setiap ada warga komplek maupun anggota keluarga yang meninggal, seluruh warga komplek bergotong royong membantu keluarganya menyiapkan persiapan untuk mengadakan pengajian.

·         3. Membawa makanan khas daerah masing-masing setiap malam tahun baru untuk merayakannya Bersama.

·         4. Setiap dua minggu sekali semua warga komplek melakukan kerja bakti di hari minggu dan di lanjutkan dengan makan Bersama yang disiapkan oleh para ibu-ibu.

·         5. Setiap tanggal 3 pada bulan Agustus seluruh warga komplek seretak memasang bendera Merah Putih di depan rumah untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia secara Bersama.

 

Contoh Negatif:

·        1.  Di dalam grup chat sempat ada pertengkaran karena kesalahpahaman antara dua orang yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran dan perang dingin selama 2 minggu.

·         2. Remaja di dalam komplek jarang berkomunikasi mereka lebih senang pergi keluar

(Analisis)

keadaan dalam komplek pesona palem indah mencerminkan beberapa jeis integrasi, yang pertama mencerminkan integrasi asimilasi (Milton. M. Gordon) yang terbangun dari keadaan setiap hari raya yang dirayakan oleh berbagai umat yang tinggal di komplek, yang kedua mencerminkan integrasi instrumental yang terbangun melalui kegiatan kerja bakti yang rutin dilakukan dua minggu sekali. Praktik-praktik ini dapat menjadi pemersatu karena dilakukan atas kesepakatan bersama dan melakukannya dengan suka cita.

Potensi konflik yang dapat terjadi adalah kesalahpahaman antar tetangga. Komunikasi yang tidak terjalin dengan baik dapat menimbulkan salah paham, dan jarangnya saling bertemu bisa menyebabkan hubungan antarwarga menjadi renggang. Akibatnya, jika terjadi kesalahpahaman, hal tersebut tidak langsung dikonfirmasi kepada orang yang bersangkutan.

(Refleksi Diri)

Melalui observasi di Komplek Pesona Palem Indah, saya belajar bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk hidup rukun. Komplek ini dihuni oleh warga dari berbagai suku, agama, dan usia, namun mereka mampu membangun kebersamaan melalui kegiatan rutin seperti kerja bakti, perayaan hari besar bersama, dan saling membantu saat suka maupun duka.

Saya merasa terinspirasi oleh semangat gotong royong yang masih dijaga dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi sosial dapat tercapai jika ada komunikasi yang terbuka dan sikap saling menghargai. Meski pernah terjadi konflik kecil karena kesalahpahaman, hal itu menjadi pelajaran bahwa menjaga hubungan baik membutuhkan komunikasi yang jujur dan langsung.

Dari pengalaman ini, saya menyadari pentingnya peran aktif setiap individu dalam menciptakan lingkungan yang harmonis. Saya berharap nilai-nilai kebersamaan dan toleransi seperti ini dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya.

(Kesimpulan Dan Rekomendasi)

Berdasarkan hasil observasi di Komplek Pesona Palem Indah, dapat disimpulkan bahwa keberagaman suku, agama, dan usia tidak menjadi hambatan bagi terciptanya kehidupan yang rukun dan harmonis. Melalui kegiatan rutin seperti kerja bakti, perayaan hari besar lintas agama, serta kebiasaan saling membantu antarwarga, tercermin kuatnya nilai integrasi sosial, baik secara asimilasi maupun instrumental.

Meskipun sempat terjadi konflik kecil akibat kesalahpahaman, hal tersebut menjadi pengingat bahwa komunikasi terbuka sangat penting dalam menjaga hubungan antarwarga. Komplek ini menjadi contoh nyata bahwa semangat Bhinneka Tunggal Ika bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari melalui gotong royong, toleransi, dan kepedulian antar sesama. Nilai-nilai ini perlu terus dipertahankan dan diwariskan untuk menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

1.      1. Membuat acara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia dengan berbagai cara “menggunakan pakaian adat atau memasak makanan asal daerah masing-masing”

2.      2. Membicarakan ssemua permasalahan supaya tidak terjadi kesalahpahaman

3.      3. Membuat acara untuk para remaja supaya lebih mengenal satu sama lain.

Referensi

1.      https://smartsosiologi.com/biografi-talcott-parsons-tokoh-sosiologi-struktural/#:~:text=Talcott%20Parsons%20merupakan%20salah%20satu%20pemikir%20paling%20berpengaruh,sistem%20sosial%20bekerja%20secara%20menyeluruh%20dan%20saling%20terintegrasi.

2.      https://nasional.kompas.com/read/2022/07/21/02000011/jenis-jenis-integrasi-nasional?page=all


Comments

Popular posts from this blog

Refleksi Karakter: Menjadikan Nilai Kebangsaan sebagai Gaya Hidup

Ringkasan Wawancara tentang Pandangan terhadap Identitas Nasional